Japanese Otodidak Club

Japanese Otodidak Club
Issho ni Nihon-Go o benkyoushimashou

Kamis, 30 Januari 2014

PERAYAAN TAHUNAN



Berdasarkan iklim, Jepang adalah negara dengan 4 musim yaitu semi, panas, gugur dan dingin. Dalam 1 tahun, di selenggarakan berbagai perayaan atau festival.

Diantaranya yang terkenal adalah SHOGATSU, orang Jepang merayakan berlalunya tahun lama dan datangnya tahun baru dengan semangat yang besar. Masa perayaan itu disebut Shogatsu. Jalan atau pintu masuk rumah dihiasi dengan batang bambu, daun cemara dan jerami sebagai simbol pencegah roh jahat yang akan masuk rumah pada tahun tersebut. Banyak keluarga yang membuat kue dari beras (mochi). Perayaan tahun baru adalah peristiwa terbesar pada kalender Jepang. Semua perusahaan dan kantor libur pada 3 hari pertama tahun baru. 


SETSUBUN, pada tanggal 3 atau 4  Februari, yaitu permulaan tradisional musim semi. Dirayakan dengan menyebarkan kacang di sekeliling rumah untuk mencegah roh jahat masuk ke dalam rumah.

















HINAMATSURI, adalah Festival Boneka yang jatuh pada tanggal 3 Maret. Keluarga yang memiliki anak perempuan memajang 1 set boneka keluarga istana (Hinaningyo) dan merayakan pesta ini dengan minum sake putih yang manis.



















KODOMO NO HI, yang jatuh pada tanggal 5 Mei adalah hari anak-anak. Sebenarnya festival pada hari anak-anak ini ditujukan khusus untuk anak laki-laki. Keluarga yang mempunyai anak laki-laki menggantung bendera atau umbul-umbul berbentuk ikan koi di luar rumah sebagai lambang kekuatan. Kemudian memajang 1 set boneka prajurit kuno (samurai) di dalam rumah. 


 










TANABATA, adalah festival bintang, dirayakan pada tanggal 7 Juli, namun di beberapa tempat dirayakan pada tanggal 7 Agustus. Menurut legenda, hari tersebut merupakan pertemuan yang mesra sekali dalam setahun antara bintang Altair dan bintang Vega. Pada festival ini orang menulis keinginan pada secarik kertas berwarna kemudian menggantungkannya pada ranting pohon bambu.





BON, atau biasa disebut juga obon, merupakan festival arwah. Festival ini diadakan sekitar tanggal 15 Agustus. Banyak orang pulang ke kampung halaman untuk berziarah ke makam sanak-saudaranya. Pada hari tersebut orang memasang lentera atau lampion sebagai petunjuk jalan bagi arwah orang yang sudah meninggal menuju rumahnya. Selain itu disiapkan juga sesajen seperti makanan kesukaan bagi yang sudah meninggal dan ditarikan tarian bon odori. Setelah itu lentera atau lampion tersebut dihanyutkan ke sungai.






Salam JOC,
Ichibun --DM