Japanese Otodidak Club

Japanese Otodidak Club
Issho ni Nihon-Go o benkyoushimashou

Jumat, 02 Agustus 2013

BELAJAR YUK! Episode 4


BELAJAR YUK! Episode 4
Tema: Menulis Hiragana & Katakana

Konbanwa..
Hai JOC-san :-) Ichibun lanjutin lagi cara menulis kata benda pake Hiragana & Katakana nih. Langsung hajar deh :-)
Kita akan bahas kata benda no.8 sampek no.12. Apa aja tuh? Ini nih...

8. Kyoushitsu (ruang kelas)
Kata ini ditulis dg huruf hiragana. Terdiri dari 5 suku kata, yaitu ki – yo(kecil) – u – shi – tsu. Cara penulisannya lihat gambar berikut:
Pertama, kita menulis huruf KYO. KYO dibentuk dari huruf KI dan YO-kecil. Wah, kayak gimana tuh jadinya? Langsung deh, ini dia contohnya:

Ingat! Penulisan huruf YO-kecil sama seperti TSU-kecil. Masih ingat kan? Caranya tulis hurufnya dengan ukuran ½ dari huruf normal. Cara nulis huruf YO, yaitu:

Kedua, menulis huruf U.

Ketiga, menulis huruf SHI.

Dan terakhir, huruf TSU. Penulisan TSU disini, ditulis normal ya, bukan ditulis kecil. Karena peran TSU disini BUKAN sebagai konsonan ganda. Ini dia caranya nulis TSU.

Nah, mari kita gabungkan. Jadinya, seperti ini:


9. Nihon-go (bahasa Jepang)
Kata berikut ditulis dg hiragana. Terdiri dari 4 suku kata, yaitu ni – ho – n – go. Cara nulisnya adalah:
Pertama, huruf NI.

Kedua, huruf HO.

Ketiga, huruf N.

Keempat, huruf GO.

Jadinya, kayak gini nih:


10. Ocha (teh)
Ditulis dengan huruf hiragana. Terdiri dari 3 suku kata, o – chi – ya(kecil). Sebenarnya bahasa Jepang untuk teh adalah cha saja. Ditambahkan O didepan cha karena hal ini dilakukan sebagai penghormatan orang Jepang terhadap benda-benda. Hal ini berlaku untuk semua benda. Contoh lain yaitu pada kata okane (uang), onamae (nama), dan masih banyak lagi :-)
Cara penulisan OCHA adalah sebagai berikut:
Pertama, huruf O.

Kedua, huruf CHA. Huruf ini terbentuk dari 2 huruf, yaitu CHI dan YA-kecil. Lihat cara menulisnya berikut ini:


Jadi, kalo digabung akan seperti ini: Perhatikan huruf YA-nya. Ukurannya kecil (½).


11. Onsen (tempat pemandian umum)
Kata ini ditulis menggunakan hiragana. Terdiri dari 4 suku kata, yaitu o – n – se – n. Caranya nulis:
Pertama, huruf O.

Kedua, huruf N.

Ketiga, huruf SE.

Terakhir, huruf N lagi.

Sehingga, kalo digabung:


12. Pan (roti)
Kata Pan ini ditulis dengan menggunakan Katakana. Kata Pan berasal dari bahasa Inggris yaitu “Pancake” yang berarti salah satu nama jenis roti. Karena berasal dari serapan bahasa asing, maka penulisannya harus menggunakan Katakana. Cara nulisnya:
Pertama, Tulis huruf katakana PA. Dibentuk dari huruf katakana HA ditambah simbol bulatan diatasnya. Lihat contoh berikut:


Kedua, tulis huruf N.

Sehingga, kalo digabung beginilah wujudnya:


Gimana JOC-san? Gampang kan nulis huruf Jepang? :-) Hari ini cukup sekian dulu ya.. Tapi masih ada lagi pembahasan lanjutan untuk Tema ini. Jadi tunggu aja ya :-)
Sayonara...

Salam JOC,
Ichibun --DM


Pandangan Orang Jepang Terhadap WAKTU


Pandangan Orang Jepang Terhadap WAKTU

Banyak wisatawan asing yang terkejut ketika mengetahui bahwa jadwal kereta di Jepang semuanya dioperasikan tepat waktu. Memang kebanyakan orang Jepang lebih suka jika segala sesuatunya berjalan sesuai jadwal yang ditentukan.
Menurut sebuah jajak pendapat yang dilakukan oleh produsen jam terkemuka, dalam pertanyaan “Berapa menit keterlambatan kereta yang membuat anda uring-uringan?” Sekitar 50% responden menjawab “Maksimal 5 menit”.
Ketika ada janji untuk bertemu, etikanya adalah tiba 5 menit sebelum waktu perjanjian. Tak jarang orang yang tiba walaupun tepat waktu malah menjadi orang terakhir yang tiba di tempat perjanjian. Apalagi dalam urusan pekerjaan, kita dapat kehilangan kepercayaan apabila kita datang terlambat. Oleh karena itu, apabila ada kemungkinan tiba terlambat, etikanya adalah segera memberitahukan sebelumnya melalui telepon.
Sumber: Radio Japan NHK World

Salam JOC,
Ichibun --DM


AISATSU versi 2


Ohayou gozaimasu... minna-san J
O-hisashiburi desu ne J (lama gak ketemu ya)
Ichibun udah lama nih gak update postingan di JOC, gomen ne..
Yosh!! Bagi para pembaca blog JOC yang masih setia baca postingannya Ichibun, nih aku share satu pengetahuan yang menarik tentang Salam Sapaan. Kalo bahasa Jepang nya sih “Aisatsu”. Oiya, Aisatsu pernah Ichibun share juga kan di postingan sebelumnya.. Nah kali ini ichibun pengen berbagi hal yang berbeda nih tapi masih seputar Aisatsu juga. Gak kalah berbobot kok dari yang sebelumnya J Saa.. hajimemashou (Baiklah, ayo mulai !)
Salam Sapaan
Di Jepang ada beragam bentuk sapaan untuk berbgai situasi. Berikut beberapa hal yang perlu diingat:
Pertama, Tadaima (aku pulang) dan O-kaeri nasai (Selamat kembali/selamat pulang).
Saat akan keluar, ucapkanlah itte kimasu (aku pergi/ sampai jumpa). Sedangkan orang rumah atau orang yang mengantar kamu keluar akan mengucapkan itterasshai (sampai ketemu lagi nanti/ selamat jalan).
Sebelum mulai makan, orang Jepang biasa mengucapkan itadakimasu (selamat makan). Hal ini bertujuan untuk mengucapkan rasa syukur  mereka kepada Kami (Tuhan) atas makanan yang ada. Lalu, setelah selesai makan, ucapkan Gochisou sama deshita (terima kasih untuk makanannya). Hal ini bertujuan untuk mengucapkan rasa terima kasih mereka kepada orang yang telah bersusah payah menyiapkan makanan dan juga kepada para petani yang telah menanam semua itu. Ucapan Gochisou sama deshita juga diucapkan sehabis kamu dijamu makan. Jadi, jangan lupa ya minna-san untuk mengucapkannya jika kamu ada di Jepang.
Terakhir, orang Jepang mengucapkan O-yasumi nasai (selamat tidur/ good night) sebelum pergi tidur. Balasan untuk ucapan ini adalah sama, yaitu O-yasumi nasai juga. Atau biasanya jika yang berbicara orang yang lebih tua dari kamu, maka jawabannya hanya O-yasumi saja.
Mengucapkan salam di Jepang sangat penting karena hal ini berarti kamu menghargai dan menghormati orang lain. Seperti halnya dengan membungkuk dalam-dalam. Orang Jepang cenderung membungkukkan badan dalam-dalam daripada berjabat tangan. Kenapa? Ya.. selain ini merupakan ciri khas mereka, membungkuk dalam-dalam adalah salah satu bagian dari penghormatan orang Jepang kepada orang lain.
Orang Jepang biasanya membungkuk dalam-dalam di saat memperkenalkan dirinya di depan umum untuk pertama kalinya, saat berterima kasih kepada orang lain, dan pada saat meminta maaf sebagai tanda bahwa mereka bersungguh-sungguh dan tulus meminta maaf. Mereka bahkan tidak segan untuk bersujud untuk meminta maaf lho... Wah wah, sangat berbeda ya dengan Indonesia. Dua jempol deh buat Jepang J
Tetep stay di blognya Ichibun ya kawan, untuk selanjutnya Ichibun bakal kasih info yang seru-seru dan pastinya sesuatu yang mendidik. Tapi bukan menggurui J
Mata aimashou...
Sumber : Radio Japan NHK World

Salam JOC,
Ichibun --DM

Homonim yang dapat Membingungkan


Homonim yang dapat Membingungkan
Dalam bahasa Jepang dikenal banyak Homonim atau kata yang pengucapannya sama tapi artinya berbeda. Misalnya, Kouen. Kata ini bisa berarti taman, perkuliahan, dukungan, dsb. Pengucapannya semua persis sama sehingga kita hanya bisa mengetahui artinya dari konteks kalimat dimana kata itu digunakan.
Ada juga beberapa kata yang cara pengucapannya pada dasarnya sama, tapi artinya berubah tergantung intonasi. Misalnya,
1.    Hashi (tanpa penekanan) -- jembatan
2.   Hashi (penekanan pada ha) -- sumpit
3.   Hashi (penekanan pada shi) -- ujung.

Nah, dapatkah anda membedakannya? :-)

Dan terakhir, ada sebuah kata yang pengucapannya sering tertukar, tapi menyenangkan untuk dipakai latihan, yakni dengan menggunakan beberapa arti dari kata Niwa.

Uraniwa niwa niwa,
Niwa niwa niwa niwatori ga iru.

Artinya,
Di halaman belakang ada 2 ekor,
Di halaman ada 2 ekor ayam.

Sumber: Radio Japan NHK World
Salam JOC,
Ichibun --DM