Japanese Otodidak Club

Japanese Otodidak Club
Issho ni Nihon-Go o benkyoushimashou

Jumat, 02 Agustus 2013

Cara Pengucapan Bahasa Jepang


Cara Pengucapan Bahasa Jepang

Sebenarnya bahasa Jepang sangat mudah untuk diucapkan. Bahasa Jepang tersusun dari suku kata yang jelas yang hanya berdasarkan 5 bunyi huruf vocal; a, i, u, e, o. Huruf vocal tersebut dapat dilafalkan sebagai berikut:

A seperti pada ayah
I seperti pada minum
U seperti pada rumah
E seperti pada melon
O seperti pada bola

Ketika bunyi-bunyi huruf konsonan/mati ditambahkan bahkan kepada bunyi huruf vocak ini, maka suku kata – suku kata dibuat dengan mengikuti bunyi yang sama dengan pola: ka, ki, ku, ke, ko dan sa, shi, su, se, so dst.

Dalam bahasa Jepang, bunyi huruf H dan G selalu diucapkan seperti dalam kata bahasa Inggris “How” dan “Go”. Tidak ada bunyi huruf L atau V yang pasti dalam bahasa Jepang; oleh karena keduanya tidak ditulis dalam daftar suku kata. Ketika orang Jepang mencoba untuk mengucapkan kedua huruf tersebut menggunakan kosa kata bahasa Inggris, maka bunyi huruf L berubah menjadi bunyi R, dan bunyi V berubah menjadi bunyi B.
Contoh:
Valentine dibaca Barentain.
Love dibaca Rabu.

Jadi, dalam bahasa Jepang huruf R dilafalkan seperti kombinasi antara R dan L dalam bahasa Indonesia, seperti bunyi huruf R cadel.

Masing-masing suku kata harus dilafalkan dengan jelas, walaupun dalam pembicaraan biasa orang Jepang, huruf I dan U sering dihilangkan. Contoh sebagai berikut:
Pada pengucapan nama orang, Shinichi, lafalnya dibaca “Shin chi”. Jadi bunyi huruf tengah I-nya hilang atau disamarkan. (yang sering nonton Detective Conan pasti sering denger kan kalo pas si Ran manggil pacarnya, si Kudou Shinichi :D)
Lalu, pada kata desu, yang sering kali diucapkan sebagai “des”. Dengan bunyi U dibelakang yang disamarkan juga.

Untuk bunyi konsonan ganda seperti pada kata Kitto dilafalkan sama seperti bahasa Indonesia. Dengan cara ada sedikit jeda setelah huruf konsonan ganda T pertama diucapkan. Jadi seperti ini, “Kit-to”.

Selanjutnya, bunyi huruf RYA, RYU, RYO diucapkan dengan satu suku kata dan bukan dengan dua suku kata. Orang asing sering mengalami kesulitan pada saat mereka mngucapkan suku kata diatas. Mereka sering kali menyebutnya dengan pengucapan dua suku kata, padahal suku kata diatas diucapkan dengan SATU suku kata saja.

Dalam bahasa Jepang, ada beberapa vocal yang diucapkan dengan panjang-pendek dan ada juga yang sama sekali tidak terdengar (seolah-olah tidak diucapkan). Vocal panjang biasanya pada huruf Romaji ditandai dengan garis makron (yaitu tanda palang kecil diatas huruf). Contoh huruf O dengan palang, bunyinya menjadi double o (ou).
Contoh kata: Kouen, kata ini dibaca dengan lafal O panjang. Dan dalam penulisan huruf Hiragana, huruf double O ini ditulis dengan ekstra U. Dalam Katakana, bunyi suku kata panjang ditandai dengan bar/palang kecil. (Lebih jelasnya bisa JOC-san liat di episode 3 atau 4 BELAJAR YUK)

Untuk memperlancar pengucapan suku kata bahasa Jepang, pertama-tama praktekkanlah cara pengucapan suku kata dengan suara keras sampai kita bisa mengucapkan setiap kata dengan mudah diluar kepala. Tidak butuh waktu lama lagi sampai kita bisa mengenali dengan sendirinya suku kata bahasa Jepang yang kita dengar. (kalo saran Ichibun, sering-sering aja nonton anime yang dubbing aslinya bahasa Jepang, pasti deh JOC-san langsung bisa menirunya dengan mudah) :-)

Sumber:
Mente, De Boye. 2003. Belajar Cepat Bahasa Jepang Praktis dan Menyenangkan. Think:Jogjakarta.
Kamiya, Taiko. 2008. Bimbingan Belajar Otodidak Bahasa Jepang. Think:Jogjakarta.

Salam JOC,
Ichibun --DM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar